Chido Obi Bersinar di Hong Kong, Harapan Baru untuk Lini Depan Manchester United

JAKARTA, uccphilosoph.com – Manchester United mengakhiri tur pasca-musim mereka di Asia dengan kemenangan 3-1 atas tim nasional Hong Kong di Hong Kong Stadium. Pertandingan ini menjadi panggung bagi seorang pemain muda berbakat, Chido Obi, yang mencuri perhatian dengan mencetak dua gol senior pertamanya untuk klub. Penampilan apiknya tidak hanya menyelamatkan United dari kekalahan memalukan, tetapi juga memicu diskusi tentang masa depannya di tim utama di bawah asuhan pelatih Ruben Amorim. Artikel ini akan membahas performa Obi, pujian yang diterimanya, serta prospeknya di skuad utama Manchester United.
Performa Gemilang Chido Obi
Manchester United tertinggal 1-0 di babak pertama setelah gol dari Juninho, yang memanfaatkan kesalahan kiper Tom Heaton. Namun, setelah Amorim mengganti seluruh starting XI di babak kedua, Chido Obi masuk sebagai pengganti Rasmus Hojlund dan langsung mengubah jalannya pertandingan. Hanya lima menit setelah babak kedua dimulai, Obi menyamakan kedudukan dengan gol klinis. Ia menerima bola dari Kobbie Mainoo, mengelabui bek lawan, dan melepaskan tembakan kaki kiri yang akurat ke sudut bawah gawang, melewati kiper Hong Kong, Tse Ka Wing.
Gol keduanya datang pada menit ke-82, ketika ia menyundul dengan sempurna umpan silang dari Mason Mount, menempatkan United di posisi unggul 2-1. Gol ini menunjukkan insting penyerang sejati, dengan waktu lompatan dan akurasi yang tepat. Kemenangan United akhirnya disegel oleh sundulan Ayden Heaven di masa injury time, tetapi Obi yang menjadi bintang pertandingan, mendapatkan penghargaan man of the match.
Statistik Obi dalam pertandingan ini mengesankan: 10 sentuhan di kotak penalti lawan, 6 tembakan, 3 di antaranya tepat sasaran, dan 2 gol. Penampilannya yang klinis membuatnya dibandingkan dengan penyerang muda penuh potensi seperti Marcus Rashford di masa awal kariernya.
Pujian untuk Obi
Penampilan Obi menuai pujian luas dari berbagai pihak. Ruben Amorim, pelatih Manchester United, menyatakan kegembiraannya terhadap para pemain muda, khususnya Obi, dengan mengatakan, “Ini perasaan yang baik [dua gol], tetapi dia harus terus berlatih keras karena Liga Premier adalah dunia yang berbeda, dan kami harus berkembang sebagai tim, tapi saya sangat senang dengan anak-anak ini.”
Media juga tidak ketinggalan memuji Obi. The Standard menyebutnya sebagai “penyelamat” United dari kekalahan memalukan lainnya setelah kekalahan 1-0 dari ASEAN All-Stars di Kuala Lumpur. Manchester Evening News menyoroti bagaimana Obi “mengungguli Hojlund” dan menunjukkan sikap yang diinginkan staf pelatih, dengan terus menekan lawan hingga menit-menit akhir. The Sun bahkan menyebutnya sebagai pemain yang “menghindarkan United dari rasa malu total” melawan tim yang dilatih oleh mantan pemain akademi United, Ashley Westwood.
Penggemar di media sosial, seperti yang terlihat di unggahan X, juga antusias. Salah satu akun menyebut Obi sebagai “penyerang kelahiran alami” dan “pemain masa depan” United, dengan statistiknya menjadi sorotan utama. Bahkan suporter Hong Kong di stadion beralih mendukung Obi setelah gol-golnya, diiringi nyanyian “Glory Glory Man United” sebagai bentuk apresiasi.
Latar Belakang Chido Obi
Chido Obi, atau sering disebut Chido Obi-Martin, adalah penyerang berusia 17 tahun asal Denmark yang bergabung dengan Manchester United dari akademi Arsenal pada tahun 2024. Di akademi Arsenal, ia dikenal sebagai mesin gol, mencetak rekor jumlah gol yang mengesankan di level junior. Meski hanya bermain 160 menit di Liga Premier selama musim 2024/25, Obi telah menunjukkan potensi besar, terutama dalam pertandingan melawan Hong Kong.
Sebelumnya, Obi tidak bisa bermain di Liga Europa karena peraturan usia, tetapi ia mendapat kesempatan di tur Asia ini untuk menunjukkan kemampuannya. Banyak yang membandingkannya dengan Rashford muda karena kelaparan gol dan kemampuan klinisnya di depan gawang. Darren Fletcher, asisten pelatih, terlihat memberikan motivasi khusus kepada Obi sebelum masuk lapangan, yang tampaknya berhasil memicu performa gemilangnya.
Rencana untuk Tim Utama
Pertanyaan besar kini adalah bagaimana Manchester United akan mengelola perkembangan Obi, terutama dengan musim 2025/26 yang tidak menyertakan kompetisi Eropa, sehingga peluang bermain di tim utama lebih terbatas. Dengan performa Rasmus Hojlund yang hanya mencetak empat gol di Liga Premier musim ini, Obi mulai dilihat sebagai alternatif potensial. Namun, United juga sedang mencari penyerang berpengalaman, dengan nama seperti Victor Osimhen disebut-sebut, sementara Liam Delap menolak bergabung dan memilih Chelsea.
Ada dua opsi utama untuk Obi: tetap di tim utama sebagai cadangan atau dipinjamkan untuk mendapatkan pengalaman bermain reguler. Beberapa sumber, seperti Daily Mail, menyebutkan bahwa klub seperti Red Bull Salzburg bisa menjadi tujuan peminjaman yang ideal. Namun, ada “suara internal” yang ingin mempertahankan Obi di tim utama untuk musim depan. Pada usia 17 tahun, peminjaman ke Championship atau League One mungkin dianggap terlalu dini, sehingga pelatih kemungkinan akan mengintegrasikannya perlahan ke skuad utama.
Amorim tampaknya melihat potensi besar dalam Obi, dan tur Asia ini menjadi bukti bahwa ia bisa bersaing di level senior. Dengan kedatangan Matheus Cunha dan rencana untuk merekrut penyerang baru, persaingan di lini depan akan ketat. Namun, sikap Obi yang terus menek