
JAKARTA, uccphilosoph.com – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Andika Perkasa, akhirnya angkat bicara terkait insiden penyerangan yang dilakukan oleh seorang prajurit TNI terhadap Polres Tarakan, Kalimantan Utara, pada akhir pekan lalu. Dalam konferensi pers yang digelar di Markas Besar TNI, Jenderal Andika menyatakan bahwa pihaknya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan seorang prajurit yang menyerang anggota Kepolisian tidak dapat dibenarkan dalam situasi apa pun.
“Kami sangat menyesalkan insiden yang terjadi di Tarakan. Tindakan seorang prajurit yang menyerang anggota Kepolisian adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai dan disiplin yang dijunjung tinggi oleh TNI,” ujar Jenderal Andika. Panglima TNI menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan mendalam terhadap insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa prajurit yang terlibat akan dikenakan sanksi disiplin dan hukum yang tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.“Kami tidak akan mentolerir tindakan indisipliner dari anggota TNI.
Kami akan menindak tegas prajurit yang terlibat dalam insiden ini sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,” tegasnya.Jenderal Andika juga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak Kepolisian atas insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa TNI akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak Kepolisian dalam proses penyelidikan dan penegakan hukum.“Kami meminta maaf atas insiden ini kepada pihak Kepolisian.
Kami akan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan TNI akan terus menjaga sinergitas dengan Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” pungkas Jenderal Andika.