Lebanon Desak Tekanan Internasional untuk Menyetop Serangan Israel

JAKARTA, uccphilosoph.com – Lebanon mendesak komunitas internasional untuk memberikan tekanan kuat kepada Israel guna menghentikan serangan militer yang telah menghancurkan negara itu. Konflik yang meningkat sejak September 2024 ini telah menewaskan lebih dari 2.500 orang, melukai 12.000 lainnya, dan memaksa 1,4 juta warga mengungsi. Perdana Menteri sementara Najib Mikati menyerukan tindakan tegas dunia untuk menghentikan “pembantaian” yang dilakukan Israel, yang menurutnya mengancam kedaulatan dan menciptakan krisis kemanusiaan parah.

Serangan Israel, yang menargetkan Hizbullah di Lebanon selatan, telah menghancurkan infrastruktur sipil seperti rumah sakit, sekolah, dan permukiman. Mikati menegaskan bahwa solusi diplomatik, termasuk penerapan Resolusi PBB 1701, adalah jalan keluar. Resolusi ini menyerukan gencatan senjata dan zona demiliterisasi di perbatasan, namun Israel bersikukuh melanjutkan operasi hingga ancaman Hizbullah hilang. Sementara itu, Hizbullah terus melawan dengan serangan roket ke Israel utara, memicu kekhawatiran konflik regional yang lebih luas.

Lebanon juga menyoroti serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL), yang melukai beberapa anggota, termasuk dari Indonesia. Pemerintah meminta Dewan Keamanan PBB menyelidiki pelanggaran ini. Di tengah eskalasi, kondisi kemanusiaan memburuk: warga kekurangan makanan, air, dan tempat tinggal, sementara anak-anak hidup dalam ketakutan akan bom.

Respons internasional terpecah. AS mendukung Israel sambil menyerukan perlindungan sipil, sedangkan Prancis dan Uni Eropa menekan gencatan senjata. PBB memperingatkan risiko “perang besar-besaran” di Timur Tengah jika situasi tak terkendali. Rakyat Lebanon, seperti Fatima, seorang ibu pengungsi dari Beirut selatan, hanya menginginkan kedamaian. Tanpa tekanan global yang nyata, Lebanon khawatir kehancuran akan berlanjut, menyeret kawasan ke dalam kekacauan yang lebih dalam. Dunia diminta bertindak sebelum terlambat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *