Israel Serang Rumah Sakit dan Gereja di Gaza, Pasien Dievakuasi

uccphilosoph.com – Serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Kota Gaza, satu-satunya fasilitas medis yang masih berfungsi penuh di wilayah utara Gaza. Serangan ini juga merusak Gereja St. Philip yang berdekatan, yang dikelola oleh Keuskupan Episkopal Yerusalem. Akibat serangan tersebut, pasien dan staf medis terpaksa dievakuasi dalam kondisi panik, dengan laporan menyebutkan satu anak meninggal dunia karena terganggunya perawatan selama proses evakuasi yang terburu-buru.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan itu menghancurkan sejumlah bangunan rumah sakit, termasuk ruang gawat darurat dan laboratorium. Evakuasi dilakukan setelah peringatan singkat dari militer Israel, yang hanya memberikan waktu 20 menit sebelum serangan dimulai. Pasien, termasuk mereka yang dalam kondisi kritis, terpaksa dipindahkan ke rumah sakit lain seperti Al-Shifa dan Al-Quds, meskipun fasilitas-fasilitas ini juga kekurangan sumber daya akibat blokade dan konflik berkepanjangan.
Militer Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan “pusat komando dan kontrol Hamas” di dalam rumah sakit, namun tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung tuduhan tersebut. Hamas membantah keras tuduhan ini dan menyerukan penyelidikan internasional. Keuskupan Episkopal Yerusalem mengutuk keras serangan itu, menyebutnya sebagai “tindakan mengerikan” yang terjadi pada hari Minggu Palma, awal Pekan Suci umat Kristen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa serangan terhadap fasilitas medis melanggar hukum kemanusiaan internasional. Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menegaskan bahwa rumah sakit harus dilindungi sebagai tempat netral. Serangan ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, di mana sistem kesehatan telah hancur akibat konflik yang terus berlangsung sejak Oktober 2023.