JAKARATA, uccphilosoph.com – Australia membuat terobosan besar dalam industri energi terbarukan dengan memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di dunia. Proyek ambisius ini, yang terletak di kawasan pedalaman Australia Selatan, bertujuan untuk mengubah lanskap energi global dan memperkuat komitmen negara tersebut terhadap keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon.
PLTS ini, yang diberi nama “SunPower Global,” akan mencakup area seluas lebih dari 2.500 hektar dan diharapkan dapat menghasilkan lebih dari 3.5 gigawatt (GW) energi listrik. Ini menjadikannya lebih besar dari PLTS terbesar yang ada saat ini, yang terletak di Cina. Dengan kapasitas sebesar ini, SunPower Global berpotensi memenuhi kebutuhan listrik sekitar 2 juta rumah tangga dan mengurangi emisi karbon dioksida sebanyak 4 juta ton per tahun.
Proyek ini diprakarsai oleh konsorsium yang terdiri dari beberapa perusahaan energi terbarukan dan investor global, termasuk GreenTech Innovations dan Solara Holdings. Menteri Energi Australia, Sarah Thompson, menyebutkan bahwa proyek ini adalah langkah penting menuju masa depan energi bersih dan mendukung target Australia untuk mencapai net-zero emisi karbon pada tahun 2050.
“SunPower Global adalah contoh nyata dari bagaimana kita bisa memanfaatkan sumber daya alam kita untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan energi nasional tetapi juga untuk menjadi pemimpin global dalam inovasi energi terbarukan,” ujar Thompson dalam konferensi pers yang diadakan hari ini.
Pembangunan PLTS ini diperkirakan akan menciptakan ribuan lapangan kerja selama fase konstruksi dan operasional. Selain itu, proyek ini juga akan dilengkapi dengan teknologi penyimpanan energi canggih, yang akan memastikan pasokan listrik yang stabil bahkan ketika kondisi cuaca tidak mendukung.
Dengan SunPower Global, Australia menunjukkan ambisi dan komitmennya untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan energi domestik tetapi juga berkontribusi pada upaya global dalam menghadapi perubahan iklim. Proyek ini diharapkan menjadi model bagi proyek-proyek energi terbarukan di seluruh dunia dan mendorong negara lain untuk mengikuti jejak Australia dalam berinvestasi pada solusi energi bersih.
Pembangunan tahap pertama diharapkan selesai dalam waktu dua tahun ke depan, dengan seluruh proyek diharapkan rampung pada tahun 2028. Keberhasilan proyek ini dapat menjadi katalisator bagi revolusi energi terbarukan di seluruh dunia, mendorong inovasi dan investasi lebih lanjut dalam sektor energi bersih.
Dengan visi yang jelas dan dukungan luas, Australia sekali lagi mengukuhkan posisinya sebagai pelopor dalam transisi energi global, menunjukkan bahwa masa depan energi yang berkelanjutan semakin dekat.