Jakarta, uccphilosoph.com – Kabar duka menyelimuti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan dunia kebangsaan Indonesia. Staf Khusus BPIP, Romo Benny Susetyo, meninggal dunia pada usia 55 tahun. Romo Benny dikenal sebagai sosok yang gigih memperjuangkan nilai-nilai Pancasila, kebhinnekaan, dan toleransi antarumat beragama di Tanah Air. Selama hidupnya, ia tak pernah lelah menyuarakan persatuan dalam keberagaman.
Kiprah Romo Benny di BPIP
Sebagai Staf Khusus di BPIP, Romo Benny telah berperan besar dalam berbagai program yang bertujuan memperkuat pemahaman Pancasila di masyarakat. Ia sering terlibat dalam diskusi, seminar, dan kegiatan-kegiatan sosial yang mengajak masyarakat untuk mengedepankan dialog, toleransi, serta saling menghargai perbedaan.
Tidak hanya di lingkungan BPIP, Romo Benny juga aktif dalam gerakan lintas agama, menjadi figur penting dalam mempererat hubungan antara komunitas keagamaan. Dia dikenal karena pendekatan yang humanis dan komitmennya untuk menjaga harmoni sosial. Kiprah Romo Benny dalam bidang ini membuatnya dihormati dan dikenal luas sebagai tokoh yang mewakili semangat inklusifitas dan persatuan bangsa.
Dedikasi terhadap Keberagaman dan Kebangsaan
Romo Benny dikenal memiliki semangat yang kuat dalam mempromosikan nilai-nilai kebangsaan yang didasari oleh Pancasila. Bagi Romo Benny, Pancasila bukan sekadar ideologi, tetapi juga cara hidup yang harus dihayati oleh seluruh lapisan masyarakat. Lewat berbagai kesempatan, ia kerap menekankan pentingnya hidup berdampingan secara damai di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, terutama terkait isu radikalisme dan intoleransi, Romo Benny selalu tampil sebagai suara moderasi. Baginya, perbedaan adalah anugerah yang harus dirayakan, bukan alasan untuk terpecah belah. Pemikirannya yang mendalam tentang pluralisme membuatnya selalu hadir sebagai pembicara di forum-forum penting terkait isu kebangsaan dan kerukunan umat beragama.
Mengenang Sosok Romo Benny
Kepergian Romo Benny meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, terutama bagi mereka yang pernah bekerja sama dan merasakan pengaruh positif dari dedikasinya. Banyak tokoh agama, akademisi, dan aktivis sosial menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Romo Benny. Mereka mengenangnya sebagai sosok yang rendah hati, bijaksana, dan tak pernah lelah memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
“Romo Benny adalah teladan dalam pengabdian bagi bangsa. Kehadirannya selalu membawa aura perdamaian dan kebijaksanaan dalam setiap forum. Kehilangannya adalah duka bagi kita semua, tetapi pemikirannya akan terus hidup dan menjadi inspirasi,” ujar salah satu koleganya di BPIP.
Warisan Pemikiran Romo Benny
Walaupun telah berpulang, warisan pemikiran dan pengabdian Romo Benny terhadap Pancasila dan kebhinnekaan akan terus hidup dalam setiap upaya memperkuat persatuan bangsa. Karyanya dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila, merawat kerukunan umat beragama, dan memperjuangkan toleransi lintas agama akan terus dikenang sebagai sumbangsih besar bagi Indonesia.
Kepergian Romo Benny meninggalkan kekosongan, namun semangat dan pengabdiannya akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam memperjuangkan cita-cita kebangsaan yang lebih baik. Sosok Romo Benny akan terus dikenang sebagai seorang tokoh yang tidak hanya bicara tentang persatuan, tetapi juga mencontohkan bagaimana persatuan itu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.