JAKARTA, uccphilosoph.com – Dalam sebuah langkah yang menegangkan hubungan antara Ukraina dan Rusia, pemerintah Ukraina mengonfirmasi bahwa mereka telah menggunakan rudal HIMARS buatan Amerika Serikat untuk menghancurkan jembatan Kursk yang strategis di Rusia. Serangan ini terjadi pada dini hari tadi dan menjadi salah satu aksi militer paling signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara.
Jembatan Kursk, yang terletak di dekat kota Kursk di Rusia bagian barat, merupakan jalur transportasi penting yang menghubungkan berbagai wilayah strategis. Penggunaan sistem peluncur roket HIMARS dalam serangan ini menunjukkan peningkatan kemampuan dan intensitas operasi militer Ukraina. Rudal HIMARS, yang dikenal dengan akurasi tinggi dan daya hancur yang besar, telah menjadi salah satu senjata utama dalam arsenal Ukraina sejak mulai dipasok oleh Amerika Serikat.
Pihak Ukraina mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi militer yang lebih besar untuk melemahkan infrastruktur logistik Rusia dan mengganggu pergerakan pasukan serta persediaan militer. Juru bicara Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, “Serangan ini adalah bagian dari upaya kami untuk menekan dan menghambat kemampuan Rusia dalam melakukan operasi militer di wilayah konflik.”
Respons dari pemerintah Rusia cepat dan tegas. Mereka mengecam tindakan tersebut sebagai “agresi terbuka” dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional. Pejabat Rusia juga mengklaim bahwa serangan ini tidak hanya merusak infrastruktur tetapi juga mengancam keselamatan warga sipil di daerah tersebut.
Kerusakan yang diakibatkan oleh serangan tersebut masih dalam penilaian, namun gambar-gambar awal dari lokasi menunjukkan kerusakan parah pada jembatan dan sekitarnya. Tim penyelamat dan teknisi Rusia segera dikerahkan untuk memperbaiki kerusakan dan menilai dampak lebih lanjut dari insiden ini.
Komunitas internasional mengamati perkembangan ini dengan cermat, mengingat potensi eskalasi konflik yang dapat memengaruhi stabilitas kawasan lebih luas. Amerika Serikat, sebagai pemasok utama sistem HIMARS ke Ukraina, belum memberikan komentar resmi mengenai serangan ini, namun pemerintah AS secara umum telah mendukung hak Ukraina untuk mempertahankan diri dan mengatasi ancaman yang ada.